Follow Us @farahzu

Friday, January 11, 2019

Bagaimanapun Mertua


sumber: dekoruma

Bismillaah. Tanaman ini namanya Lidah Mertua kalau di negara kita. Pertama kali tau nama tanaman ini, saya langsung mengasosiasikannya dengan ujungnya yang tajam. Lalu berpikir, apakah semua mertua itu berlidah tajam? Kok kayak sinetron banget. Lalu disambung dengan doa, "Ya Allah, berilah aku mertua yang baik dan sayang kepadaku. Aamiin." Ayooo kamu-kamu yang udah nikah atau yang belum nikah, berdoalah. Sesungguhnya Allah sebaik-baik pengabul doa 😊

Beberapa kali saya pernah berada di sebuah forum (nyata dan virtual) ketika ada yang mengeluhkan masalah orang tua dan/atau mertuanya (beda-beda). Kalau disimak, iya sih berat dan pelik sekali masalah yang mereka utarakan. Saya pun tidak bisa memberikan solusi apa-apa karena memang berat, ga kebayang buat saya kalau berada di posisi itu, dan apalah saya ini, ga tau harus bersikap seperti apa.

Ketika sedang bahas konflik dengan mertua, masih ada yang bilang, ‘Kamu enak masih punya mertua, aku dari nikah ga pernah ngerasain punya ibu mertua’, sambil sedih ngomongnya dan aku juga jadi ikut sedih. Di forum lain ada juga yang bisik-bisik sambil mikir, saking beratnya masalah konflik yang sedang dibahas saat itu, ‘Mungkin enak kalau nikah sama yang yatim piatu ya, jadi ga ada masalah sama mertua?’ Degg! Duh gimana gitu ya dengernya. Meskipun dia sambil bertanya sambil mikir, dan saya tau yang ngomong itu maksudnya ga plek-plekan begitu. Tenang, hadirin! Dia belum menikah saat itu jadi belum merasakan bagaimana nikmatnya disayang dan didoakan oleh mertua. Dia hanya berkaca pada kasus ibunya yang ga pernah ngerasain punya mertua karena ayahnya sudah yatim piatu ketika menikahi ibunya. Iya sih ga ada masalah sama mertua, tapi kan, ga ada yang doain dong?

Mungkin ada sih yang doain, saudara-saudari kandung dan seiman, tapi doa siapa yang lebih konsisten dipanjatkan dan derajat makbulnya lebih tinggi daripada orang tua?

Bagaimanapun orang tua dan mertua kita, mereka lah yang paling sayang sama kita, begitupun orang tua pasangan dengan pasangan kita. Siapa lah yang selalu mengusahakan yang terbaik buat kita kalau bukan orang tua? Siapa pula yang tak pernah lepas lisannya dari mendoakan kita, anak-anak dan menantunya, kalau bukan orang tua dan mertua?

Buat yang orang tua dan/atau mertuanya masih lengkap, jangan sia-siakan. Sayangilah dan bersabarlah kalau sikap mereka tidak mengenakkanmu; atau sayangi dan tambahkanlah syukurmu kalau mereka bersikap sangat baik kepadamu. 
Selama mereka masih ada, engkau senangi atau tidak, harus engkau senangi, karena kau harus berterima kasih yang banyak padanya. Atas jasa-jasa dan doa-doa yang tak pernah putus dari mereka. Dan ingatlah engkau selalu butuh doa-doa mereka. Selama mereka masih ada, in sya Allah hidupmu dan keluargamu akan berlimpah dengan doa-doa mereka, selama mereka ridho. In sya Allah.

Tak harus karena mereka, kalau engkau masih merasa sulit, paling tidak selalulah bahagiakan mereka karena Allah.  

Buat yang orang tua dan/atau mertuanya sudah meninggal dunia, doakan dan mintakanlah ampun untuk mereka banyak-banyak. Mudah-mudahan Allah luaskan lapangkah kuburnya, dan bahagiakan mereka di alam kuburnya. Aamiinn...

Seperti tanaman lidah mertua, meskipun ujungnya tajam tapi dia memberikan manfaat yang banyak kalau kita pelihara di rumah. Di antaranya untuk menyerap radiasi dan menyerap polutan, sehingga udara yang kita hirup lebih bersih (sumber: dekoruma). Kelihatannya aja tajam, tapi ia memberi banyak manfaat untuk kita. Paragraf ini cuma disambung-sambungin sih. Tapi bisa juga dijadikan filosofi lebih dalam untuk nama tanaman ini kan. Hehe.. 

Semoga bermanfaat dan semakin cinta sama orang tua dan mertua ya!  

#30haribercerita hari ke-10

No comments:

Post a Comment